Medan, Gatra.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K Lukito menegaskan bahwa pengawasan obat dan makanan merupakan tanggung jawab bersama. Pihak BPOM membutuhkan dukungan masyarakat secara luas dalam pengawasan obat dan makanan.
Di era revolusi 4.0 peredaran obat dan makanan banyak dilakukan secara online. Karena itu peredaran tersebut harus diawasi secara bersama-sama. Peran masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk dapat menjalankan tugas pengawasan Obat dan Makanan secara optimal. BPOM perlu didukung oleh SDM yang kompeten, kreatif, dan produktif. “Karena itu, penguatan SDM Pengawas Obat dan Makanan menjadi topik bahasan Rakernas tahun ini,” katanya dalam acara Rakernas POM di Medan, Senin (8/4).
Baca Juga: Penjualan Kosmetik Ilegal Mencapai Rp136 Miliar
Penny menegaskan pengawasan Obat dan Makanan sangat memerlukan komitmen dan dukungan SDM. Tidak hanya SDM intenal BPOM, melainkan juga SDM dari kementerian, lembaga terkait, terutama Pemerintah Daerah. Itu juga yang menjadi alasan BPOM hadir di seluruh penjuru Tanah Air melalui 33 Balai Besar/Balai POM di ibukota Provinsi dan 40 kantor Badan POM di Kabupaten/Kota.
Penny dengan tegas mengatakan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam pengawasan Obat dan Makanan untuk memastikan masyarakat memperoleh yang aman, bermanfaat, dan bermutu. Obat dan Makanan aman diperlukan untuk membangun SDM Indonesia yang sehat dan produktif.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sabrina mengatakan kualitas dan pengawasan produk makanan dan obat-obatan harus terus ditingkatkan. Apalagi, Sumut menjadi salah satu tujuan wisata prioritas nasional. Dia berharap BPOM mau bekerja dan membantu Sumut untuk pengawasan dan peningkatan kualitas obat-obatan dan makanan.
Baca Juga: BPOM Dampingi Pengembangan Pariwisata Danau Toba
“Terutama karena Sumut masuk dalam lima besar prioritas tujuan wisata nasional. Harapannya tentu agar wisatawan yang datang ke Sumut bisa merasa aman dan nyaman serta terhindar dari obat-obatan dan makanan yang tidak memenuhi standar dan berbahaya,” katanya.
Dikatakannya, perkembangan produk-produk obat-obatan dan makanan di Sumut juga berkembang pesat seperti kosmetik herbal dan produksi rumahan. Dia berharap BPOM bisa melakukan pengawasan agar produk-produk ini memenuhi standar, sehingga bisa berkembang lebih banyak lagi.
Reporter: Baringin Lumban Gaol
Editor: Flora L.Y. Barus