Denpasar, Gatra.com- Ditengah wabah Covid-19 Provinsi Bali lepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp2,65 M dalam sehari. Dan ini merupakan kelanjutan ekspor beberapa hari lalu setelah adanya beberapa pelarangan atau penutupan penerbangan.

Di Bali, komoditas perkebunan buah manggis masih menjadi komoditas andalan ekspor dengan negara tujuan Cina. Di Bali, manggis dikenal sebagai buah para raja. Selain itu produk hortikiltura seperti cabai merah juga mampu bersaing di Pasar Jepang.

Dari sektor perkebunan kopi Bali juga masih mampu bersaing di pasar China. Ada juga kerajinan bambu dan lain-lainnya yang juga masih diminati pasar luar negeri sehingga ini menjadi harapan masih terbukanya lapangan kerja ditengah banyaknya pemutusan hubungan kerja,itu disampaikan,Menteri pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo,Kamis,(30/4) saat lepas ekspor melalui video konferensi langsung dari gedung kementerian pertanian.

"Jajaran pertanian tidak boleh tidur, Covid 19 bukan jadi hambatan dalam berkarya, efektifitas dan efisiensi serta pemanfaatan digital kita manfaatkan untuk menopang upaya peningkatan perekonomian" ungkap

Dia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para petani dan eksportir yang terus bekerja dan berproduksi. Selanjutnya Kepala Balai Karantian Pertanian Kelas I Denpasar, Terunanegara mengatakan, bahwa karantina akan senantiasa melakukan pendampingan dan percepatan ekspor komoditas produk pertanian Bali ditengah suasana pandemi COVID-19.