Boyolali, Gatra.com – Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) penting untuk menyambut bonus demografi pada 2030. Untuk itu pemerintah mendorong pendidikan vokasi demi meningkatkan kualitas SDM.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan bonus demografi bisa menjadi berkah bagi negara jika diiringi dengan kualitas SDM yang baik. Namun bisa juga menjadi bencana dan beban bagi negara jika tidak disiapkan.
”Kalau SDM-nya tidak berkualitas justru hanya akan menjadi beban bagi negara,” ucap Hanif saat membuka kompetisi MOS+ACA National Championship di SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Rabu (3/7).
Hanif menilai sejauh ini kualitas SDM di Indonesia cukup memadai. Namun persoalannya, SDM berkualitas tersebut jumlahnya sedikit dan belum merata.
Dari data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 129 juta orang atau setara 58 persen penduduk Indonesia. Namun mayoritas mereka lulusan SD dan SMP.
”Perbandingannya dari 10 orang tenaga kerja enam di antaranya lulusan SD dan SMP. Sisanya yakni empat orang yang lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi. Dua di antara empat orang ini memiliki pekerjaan yang tidak linear dengan disiplin ilmunya,” ucapnya.
Saat ini rata-rata pendidikan di Indonesia ditempuh selama 8,8 tahun saja. Untuk itu pemerintah harus bekerja keras mengajak masyarakat dan dunia usaha menggenjot sektor pendidikan.
”Salah satu yang utama yakni pendidikan vokasi di Indonesia, baik melalui pendidikan SMK, Politeknik maupun BLK (Balai Latihan Kerja),” ucapnya.