Toba Samosir, Gatra.com - Sejumlah warga Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut) kesal karena dilarang menghadiri peresmian The Caldera-Toba Nomadic Escape di desa mereka sendiri, Kamis (4/4). Peresmian itu merupakan hajatan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) bersama Kementerian Pariwisata RI dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
Video pelarangan itu pun telah menyebar di sejumlah media sosial sepanjang hari ini. Dalam video itu tampak warga mengeluh karena mereka tidak diizinkan masuk menyaksikan peresmian di desa mereka sendiri.
Informasi yang dihimpun Gatra.com, pelarangan itu dikarenakan warga tidak memiliki undangan. Sebaliknya warga protes karena mereka adalah warga Desa Sigapiton tidak boleh melihat peresmian di daerah mereka sendiri.
Salah seorang penyebar video, Deli kepada awak media, Jumat (5/4) mengakui peristiwa itu. Dikatakannya warga sangat kesal, karena BPODT tidak menghargai warga. Apalagi sejumlah tanaman mereka di Desa Silali yang berdekatan dengan lokasi peresmian juga ikut ditebangi.
Direktur Pemasaran BPODT, Basar Simanjuntak yang dikonfirmasi Gatra.com, mengakui pelarangan itu karena acara peresmian itu bersifat tertutup. "Ini sedang kita buat pernyataanya. Acara itu sebenarnya by invitation," jawabnya singkat.
Reporter: Jones
Editor: Flora L.Y. Barus